BAHASA BATAK
Makalah
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah :
Pendidikan
Bahasa Daerah
Dosen Pengampu:
Faridlatul Ashiliyah, M.Pd.
Oleh :
Ade Nur Hamidah
Alimuddin
Sunenti
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)
NAHDLATUL ULAMA
(NU)
INDRAMAYU
2013 M/1434 H
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan
kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan taufiq-Nya makalah ini dapat kami selesaikan
dengan baik. Shalawat dan salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan alam,
Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat dan seluruh pengikutnya hingga hari
kiamat.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Daerah,
yang diampu oleh Ibu Faridlatul
Ashiliyah, M.Pd., dengan judul “Bahasa Batak”.
Kepada
semua pihak, khususnya Dosen Pengampu/Pembimbing yang telah mengarahkan dan
membantu memberikan saran dan pemikiran kepada kami dalam penyusunan makalah ini, kami menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya. Harapan kami sebagai penulis, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan khususnya bagi pribadi penulis sendiri
dan umumnya khalayak pembaca. Tak lupa, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi perbaikan/koreksi makalah ini agar menjadi lebih
baik.
Indramayu, November
2013
Tim Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan
Batak didirikan oleh seorang Raja dalam negeri Toba sila-silahi
(silalahi) lua’ Baligi (Luat Balige), kampung Parsoluhan, suku Pohan. Raja yang
bersangkutan adalah Raja Kesaktian yang bernama Alang Pardoksi (Pardosi). Masa
kejayaan kerajaan Batak dipimpin oleh raja yang bernama Sultan Maharaja Bongsu
pada tahun 1054 Hijriyah berhasil memakmurkan negerinya dengan berbagai
kebijakan politiknya.
1.2 Rumusan Masalah
a.
Apa suku bangsa
Batak?
b.
Bagaimana
asal-usul aksara Batak dan sejarahnya?
c.
Apa contoh
bahasa Batak?
1.3 Tujuan
a. Untuk
mengetahui suku bangsa Batak.
b. Untuk
mengetahui asal-usul aksara Batak dan sejarahnya.
c. Supaya
tahu contoh bahasa Batak.
BAB II
PEMBAHASAN
BAHASA
BATAK
2.1. Identifikasi Wilayah Suku
Bangsa Batak
Batak merupakan salah satu suku bangsa yang ada di
Indonesia. Suku bangsa batak terletak di provinsi Sumatra Utara. Suku
Batak merupakan suku terbesar yang mendiami provinsi Sumatra Utara yang terbagi dalam sub-suku
bangsa Batak.
Gambar :
Adapun
letak dari sub-suku bangsa batak antara lain :
Ø Suku Batak Karo: Kabupaten Karo (Daratan tinggi
karo, Langkat Hulu, Deli Hulu,Serdang Hulu, dan sebagian dairi )
Ø Suku Batak Toba: Kabupaten Tapanuli Utara,
Kabupaten Humbang Hasundutan,Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir( Asahan,
Silindung, Barus, Sibolga,Pegunungan pahae dan habinsaran ).
Ø Suku Batak Angkola: Kabupaten Tapanuli Selatan dan
Kabupaten Padang Lawas (Sipirok, Sebagian sibolga, batang toru, dan sebagian
Padang Lawas).
Peta
sub-suku bangsa batak di provinsi Sumatra Utara
Suku
bangsa batak terbagi dalam sub-suku bangsa kecil, yaitu :
1. Suku Bangsa Karo
Masyarakat Karo-Batak mendiami Dataran Tinggi Karo (Kabupaten Karo), Langkat, Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga keAceh Tenggara
di Indonesia.
Bahasa Karo
secara historis ditulis menggunakan aksara Karo
atau sering
juga disebutSurat Aru / Haruyang merupakan
turunan dari aksara Brahmi dari India kuno. namun kini hanya sejumlah kecil orang Karo
dapat menulis
atau memahami aksara Karo, dan sebaliknya aksara Latin yang digunakan .
2.Suku Bangsa Simalungun
Masyarakat Simalungun-Batak mendiami Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai, Deli Serdang, Dairi, Medan, hingga keTapanuli diIndonesia.
Bahasa Simalungun atau Sahap Simalungun
Dalam bahasa Simalungun Penelitian P. Voorhoeve
(seorang ahli bahasa Belanda, pernah menjabat sebagai taalambtenaar Simalungun tahun 1937), menyatakan bahwa bahasa Simalungun merupakan
bagian dari rumpun Austronesia yang lebih dekat dengan bahasa Sansekerta yang memengaruhi banyak bahasa
daerah lain di Indonesia. Lebih jauh
Voorhoeve juga menyatakan bahwa bahasa Simalungun berada pada
posisi menengah antara rumpun Batak Utara dan rumpun Batak Selatan. Penelitian lain yang dilakukan oleh A. Adelaar
menunjukkan bahwa bahasa Simalungun
merupakan cabang dari rumpun Batak Selatan yang terpisah dari bahasa-bahasa
Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba atau Mandailing yang sekarang. Pandangan umum mengkategorikan Bahasa Simalungun
sebagai bagian dari Bahasa Batak, namun Uli
Kozok (filolog) mengatakan bahwa secara sejarah bahasa ini merupakan cabang dari rumpun selatan
yang berbeda / terpisah dari bahasa - bahasa Batak Selatan sebelum terbentuknya bahasa Toba
atau Mandailing. Beberapa kata dalam Bahasa Simalungun memang memiliki
persamaan dengan bahasa Toba atau Karo yang ada
di sekitar wilayah tinggalnya suku Simalungun, namun Pdt.Djaulung Wismar Saragihmenerangkan
bahwa ada banyak kata yang penulisannya sama dalam bahasa Simalungun dan Toba namun memiliki
makna yang berlainan.
3.Suku Bangsa Toba
Masyarakat
Toba - Batak mendiami daerah sekitar Danau Tobadan sekitarnya, meliputi Samosir , Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara
dan Toba Samosir, Sumatera Utara, Indonesia. Bahasa Batak Toba termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia, dan merupakan
bagian dari kelompok bahasa-bahasa Batak . Herman
Neubronner van der
Tuuk adalah salah seorang pionir awal
penelitian atas Bahasa Batak Toba, yaitu dalam aktivitasnya menulis Alkitab
berbahasa Batak Toba.
4.Suku Bangsa Angola
Masyarakat
Angkola - Batak mendiami daerah Padang sidempuan, Batang Toru, Sipirok , dan seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan. Bahasa Angkola mirip dengan bahasa Toba-Batak , di samping letak
geografis yang berdekatan, bahasa Angkola sedikit lebih lembut intonasinya dari
pada bahasa Toba.
5.Suku Bangsa Mandailing
Masyarakat
Mandailing - Batak mendiami daerah Mandailing Natal ,Padang Lawas, dan Padang Lawas Utara. Bahasa Mandailing, merupakan rumpun bahasa Batak , dengan pengucapan yang lebih lembut
lagi dari bahasa Angkola, bahkan dari bahasa Batak Toba. Mayoritas penggunaannya di daerah Kabupaten Mandailing-Nataltapi
tidak termasuk bahasa Natal. Bahasa Mandailing berbeda dari bahasa Natal, yang merupakan dialek bahasa Minangkabau. Kabupaten Mandailing Natal juga
sering disebut dengan Madina adalah
sebuah kabupaten di Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten Mandailing Natal berbatasan dengan Sumatera
Barat.
6.Suku Bangsa Pak-pak
Masyarakat Pakpak-Batak mendiami daerah Kabupaten Dairi, Pakpak Bharatdi Sumatera Utaradan sebagian wilayah kabupaten Singkil daratan di Aceh.
2.2 Aksara
Batak dan Sejarahnya
Surat Batak
sering diklasifikasikan sebagai sebuah silabogram, namum ini jelas keliru
karena aksara Batak – sebagaimana juga aksara-aksara lainnya di Nusantara –
merupakan bagian dari rumpun tulisan Brahmi (India) yang lebih tepat dapat
diklasifikasikan sebagai abugida (paduan antara silabogram dan abjad). Sebuah
abugida terdiri dari aksara yang melambangkan sebuah konsonan sementara vokal
dipasang pada aksara sebagai diakritik. Abugida adalah jenis tulisan yang
bersifat fonetis dalam arti bahwa setiap bunyi bahasanya dapat dilambangkan
secara akurat.
a.
Asal Usul Aksara Batak
Paleografi
adalah ilmu tentang tulisan-tulisan kuno. Di banyak masyarakat yang mengenal tulisan
terdapat naskah-naskah kuno yang umurnya dapat mencapai ratusan atau bahkan
ribuan tahun. Aksara yang terdapat pada naskah-naskah kuno pada umumnya
berbeda dengan aksara yang terdapat dalam naskah yang lebih baru. Dengan
cara memperbandingkan aksara-akasara yang terdapat dalam naskah-naskah lama,
kita dapat menyusun semacam silsilah aksara.
Sebagian
besar sistem tulisan yang ada di Afrika, Eropa, dan Asia berasal dari satu
sumber, yakni aksara Semit Kuno yang menjadi nenek moyang tulisan-tulisan
Asia (Arab, Ibrani dan India) maupun Eropa (Latin, Yunani dsb.)
Aksara
Batak termasuk keluarga tulisan India. Aksara India yang tertua adalah aksara
Brahmi yang menurunkan dua kelompok tulisan yakni India Utara dan India
Selatan. Aksara Nagari dan Palawa masing-masing berasal dari kelompok utara
dan selatan dan kedua-duanya pernah dipakai di berbagai tempat di Asia
Tenggara, termasuk Indonesia (Casparis 1975). Yang paling berpengaruh adalah
aksara Palawa. Semua tulisan asli Indonesia berinduk pada aksara tersebut.
Pada Gambar berikut dapat dilihat di
mana secara garis besar tempatnya aksara Batak dalam silsilah tulisan
sedunia.
b.
Silsilah Aksara
Surat Batak
terdiri atas dua perangkat huruf yang masing-masing disebut ina ni surat dan
anak ni surat. Sistem tulisan yang demikian juga dipakai oleh semua
abjad India dan abjad-abjad turunannya. Dan memang aksara Batak dan demikian
juga semua aksara Nusantara lainnya yang berinduk pada aksara India). Namun
demikian, kerabat surat Batak yang paling dekat adalah aksara-aksara
Nusantara.
c.
Cara
Membaca Aksara Batak Toba
Belajar menulis Aksara Batak Toba
ini hanya dapat diikuti jika terlebih dahulu menginstall Aksara Batak Toba di
komputer anda.
Untuk menghilangkan bunyi “a” pada
ina ni surat digunakan tanda pangolat
Contoh
Contoh
Untuk menghasilkan bunyi haborotan
“u” digunakan huruf kapital yang bersangkutan
Contoh:
Contoh:
Beberapa
aturan penulisan yang harus diperhatikan dalam menulis Aksara Batak adalah
sebagai berikut:
1. Jika hatadingan “e” dan haluaan “o” adalah sebuah suku kata yang
berdiri sendiri maka terlebih dahulu ditulis ina ni surat "a" lalu
diikuti anak ni surat yang bersangkutan.
Contoh:
Contoh:
2. Jika “singkora” I dan “haborotan” U sebagai suku kata yang berdiri
sendiri maka penulisan dapat berdiri sendiri.
Contoh:
3.Jika
anak ni surat terletak di depan sebuah ina ni surat yang diikat oleh pangolat
dalam satu suku kata, maka anak ni surat tersebut melekat pada ina ni surat
yang di ikat pangolat
Contoh:
Perhatikan:
Kata ompung diatas terlebih dahulu dibagi suku katanya menjadi om – pung sehingga bunyi “o” melekat pada “ma” karena diikat oleh pangolat.
Perhatikan :
Perhatikan:
Kata ompung diatas terlebih dahulu dibagi suku katanya menjadi om – pung sehingga bunyi “o” melekat pada “ma” karena diikat oleh pangolat.
Perhatikan :
Kata
doltuk terdiri dari suku kata dol – tuk sehingga bunyi “o” pada suku kata “dol”
melekat pada “la” karena diikat oleh pangolat. Demikian juga bunyi “u” pada
suku kata “tuk” melekat pada “ka” karena diikat oleh pangolat.
Perhatikan:
Kata “simanjuntak” terdiri dari suku kata si – man – jun –tak perhatikan penempatan bunyi bunyi “u” pada suku kata “jun” melekat pada “na” karena diikat oleh pangolat.
Kata “simanjuntak” terdiri dari suku kata si – man – jun –tak perhatikan penempatan bunyi bunyi “u” pada suku kata “jun” melekat pada “na” karena diikat oleh pangolat.
Tanda
Silbe dan Opat Haloho
Silbe fungsinya untuk menandakan tanda
sambung sebuah kata yang terpotong dalam sebuah baris kalima
2.3 Contoh Bahasa Batak
a. Bah..
Mungkin kita sudah sering mendengar
kata HORAS BAH…. Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, arti yang paling dekat
mungkin adalah…
Selamat
yah…
Contoh lain adalah…
Mauliate bah…(Terimakasi yah)…
b. Ma
Ma, kemungkinan terjemahan paling
dekat adalah lah. Jika kita berkunjung ke Medan, atau ketemu
orang Batak di Jakarta, jika mereka berbahasa Indonesia akan sering menggunakan
suffix -lah. Untuk mengajak anaknya makan, mereka mengucapkan.
Makanlah-makanlah, yang mana di dalam bahasa batak dikatakan manganma-manganma Contoh lain:
Mauliatema…terimakasihlah (ya) Horasma … selamat-selamatlah Butima …
demikianlah…
c. Do/doi
Sebenarnya bisa jadi kata DO ini
lebih mungkin lahir dari kata IDO, yang artinya ya, atau benar.
DO menekankan akan arti nilai yang lebih dibanding dengan tanpa kata tambahan
DO. DO biasanya selalu diikuti oleh i, menjadi DOI…
Contoh:
Tingkosdo…. Benar koq
Tingkosdo…. Benar koq
Tingkosdoi … Benar koq
itu
Ai ahado… Apaan seh?
Ai ahadoi.. Apaan seh
itu?
a.
Puang
Sering digunakan oleh
percakapan sehari-hari oleh orang batak (TOBA). Kemungkinan hanya konteks
kalimat tertentu yang bisa menjelaskan artinya. Tetapi umumnya dapat
diterjemahkan menjadi -yah
Contoh kalimat:
Ai ahadoi puang, mansai bagak… (waduh
apa itu yah, cantik banget)..
Ai
aha doi = waduh apaan itu
puang
= yah (di sini dapat diterjemahkan menjadi yah)
mansai
= sangat/bangat
bagak
= cantik
b. Jo/joi
Kemungkinan disingkat dari kata
jolo (dulu).
contoh:
Unang jo…jangan dulu
Unang jo…jangan dulu
Unang jolo .. jangan dulu
na jolo … yang dulu
c. Da
Diterjemahkan kan “yah”
contoh:
Ima da… Ini kan yah, atau bisa juga Ya yah..
Ima da… Ini kan yah, atau bisa juga Ya yah..
Onma da.. Ini saja kan
atau bisa juga Ini saja yah
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Satu dari 746 bahasa daerah di Indonesia adalah Bahasa
Batak. Kebijakan bahasa nasional menetapkan secara seimbang atau
proporsional fungsi dan peran tiga kelompok bahasa, yakni Bahasa Indonesia,
bahasa daerah, dan bahasa asing.
Bahasa Batak memiliki kebertahanan yang tingkatnya
bervariasi berdasarkan ciri budaya, karakter, dan temperamen subsuku
Angkola/Mandailing, Toba, Simalungun, Karo and Pakpak/Dairi. Amalan agama
juga mempengaruhi kebertahanan Bahasa Batak.
Orang Batak yang memiliki kebertahanan bahasa yang kuat
terhadap Bahasa Batak cenderung enggan dan menampik implementasi kebijakan
bahasa nasional. Sebaliknya, orang Batak dengan tingkat kebertahanan
Bahasa Batak terendah cenderung mendukung dan bermanfaat untuk kebijakan bahasa
nasional.
Akan tetapi, mereka yang tinggal di kota cenderung moderat
dan merupakan harapan untuk mendukung kebijakan bahasa nasional secara
proporsional. Kedua kelompok dengan kebertahanan Bahasa Batak yang
terkuat atau terlemah memiliki resiko penurunan sikap positif terhadap kelompok
bahasa yang lain
3.2 Saran
Dilihat dari suku yang ada disumatra
saja sudah menunjukkan betapa majemuknya bangsa Indonesia. Tetapi tidak
seharusnya kemajemukan atau perbedaan yang ada menjadi halangan untuk
mewujudkan persatuan kesatuan bangsa Indonesia. Itu seharusnya menjadi suatu
kebanggaan bagi kita sebagai warga Negara Indonesia, dengan tetap
mempertahankan kebudayaan dan bahasa yang sudah ada menjadi cambuk untuk
menumbuhkan rasa dan semangat nasionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
1.
1997 Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: LP3ES
Koentjaraningrat
2.
1971 Manusia dan kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan
Melalatoa, M. Junus
good..........
BalasHapussemangat terus bukin makalah and share ke semua, jadi terinspirasi nih
aku juga sekolah di stkip nu loh...
pgsd 6. semangat
oh ya trimakasih dan salam kenal
BalasHapus