Gagasan
Langit bumipun bicara
Sinopsis
“Aku memang sempurna, aku
memang sempurna dan harus bangga pada apa yang aku punya, bulanku, bintangku,
awanku, matahariku waaaah semuanya beredar hanya semata-mata memenuhi
kepentingan yang lain,tak peduli terhadap kepentingan mereka sendiri , dan
mereka hanya semata-mata bersyukur, bertasbih pada ciptaan-Nya” seru langit
dalam hati kecilnya.
Bumi : ”lautanku yang luas,
janganlah kau tumpahkan airmu, gunungku, tetaplah kau berdiri teguh, pohon-pohonku
berkembanglah sesukamu, dan manusiaku ku mohon rawatlah apa yang ada di
sekelilingmu”
Apa yang kan terjadi antara
langit dan bumi????
Ayo simak baik baik,,, di
jamin seru deh J
Karakter
Langit : bangga terhadap apa yang ada pada dirinya,
karna semua yang berada dalam langit mereka selalu bertasbih tak henti-hentinya,
apa yang mereka lakukan semata mata hanya untuk kepentingan penghuni bumi
Bumi : selalu menerima apa adanya apapun yang di lakukan manusia
padanya ia hanya bisa pasrah dan berdoa agar senantiasa penghuninya selalu baik
kepadanya
Babak I : langit dan bumi sama sama menggumam dalam hatinya
tentang apa yang ada pada dirinya dan ahirnya keduanya saling mendengar dan
saling membanggakan diri sendiri
Babak II : karna terpancing dan akhirnya saling tuduh, saling
bangga yang di sertai keluhan keluhan penghuni masing masing
Babak III : setelah mendengar nama “Muhammad” di sebutkan
dalam seketika langitpun luluh dan merasa bersalah telah menghina bumi.
Babak I
Di siang bolong terlintas
dalam benaknya “aku memang sempurna, aku memang sempurna dan harus bangga pada
apa yang aku punya, bulanku, bintangku, awanku, matahariku waaaah semuanya beredar
hanya semata-mata memenuhi kepentingan yang lain,tak peduli terhadap
kepentingan mereka sendiri , dan mereka hanya semata-mata bersyukur, bertasbih
pada ciptaan-Nya”
Langit
: “ah dari pada di terus bosan, mending
jalan-jalan aaah”
Ketika langit menjumpai matahari : hay matahariku,,
what are you doing?????
Matahari
: “hemmm,,,, aku sedang menyinari
bumi,,,, menyinari seluruh penduduk bumi, lihatlah pohon yang di sana ia selalu
menyambutku ketika ku datang”
Langit
: “wah senang sekali dirimu yang
kehadirannya di nanti sang penghuni bumi”
Matahari
: “ah tetap saja lah, tidak semuanya
menantiku, lihat orang tengah sawah itu, dia selalu mengeluh akan kedadiranku”
sahut matahari dengan sedikit sedih
Langit : “ya sudah, tetaplah menyinari bumi dan tak
lupa selalu berdzikir dan bertasbih kepada Pencipta Kita”
Matahari :”semoga apa yang kau katakan, akan selalu ku
laksanakan atas perintahNya”
Kemudian Langitpun berlalu
Tiba-tiba awan datang menghalangi matahari
Matahari :
“hey apa-apaan kau jangan halangi aku”
Awan : “sebentar saja, aku hanya ingin menghujani
daerah indramayu, cuma 30 menit saja kok, lihatlah pepohonan disana sangat
kekeringan dan berharap aku segera datang menghampirinya”
Malam haripun telah tiba bulan & bintang mulai
menampakkan dirinya di langit,,,,
Bulan :”bintaaaang, kemana kau, cepatlah sinariku
agar aku bisa memancarkan cahaya untuk penduduk bumi”
Bintang :
“sabarlah bulan, tanggung aku sedang berdzikir”
Akhirnya sang Rembulan tetap
redup dan tak menampakkan wajahnya yang indah, karna sang bintang tidak bisa
berbagi cahaya terhadap rembulan,dan haripun mulai pagi, penduduk bumipun mulai
sibuk melakukan aktivitasnya
Dalam kehidupan bumi:
Bumi :”lautanku yang luas, janganlah kau
tumpahkan airmu, gunungku, tetaplah kau berdiri teguh, pohon-pohonku
berkembanglah sesukamu, dan manusiaku ku mohon rawatlah apa yang ada di
sekelilingmu”
Ketika bumi menjumpai pepohonan
Bumi :”hy
pohonku apa kabarmu hari ini”
Pohon : “baik sekali, aku sangat senang hari ini,
banyak air yang bisa aku serap, dan ada juga yang memberiku fitamin, aku kan tumbuh
sehat dan sehat”
Bumi :”syukurlah kalau begitu tetap semangat
berkembang yah” timpal bumi dengan keramahannya
Babak II
Langit :”eh ada bumi ada pohon, pohon kau riang
sekali mengapakah gerangan?”
Pohon :”ia dong aku sangat riang karna berkat
hujan ak bisa menyerap makananku tanpa kesusahan”
Langit :”owhhh tentu pastilah awanku yang
menghujanimu bukan? Tak lain dan memang tak bukan”
Bumi :”janganlah kau sombong, kita-kita itu
hanyalah ciptaan-Nya”
Langit :”aku gak sombong, aku hanya berkata apa
adanya,,, benar begitu pohon?”
Bumi hanya diam dan membiarkan langit bicara
seenaknya,,,
Langit :” aku gitu,,, kau tau bumi,,, penghuniku
hanya beraktifitas untuk kepentinganmu, untuk kepentingan yang ada pada dirimu,
jikalau tak ada aku, semua milikmu kan sirna seketika, lautanmu takkan bisa
membagikan airnya dengan dengan benar tanpa bantuan matahari dan awanku...”
Masih
dengan tenang bumi menimpali :”langit,,,
langit,,, semua yang ada pada dirimu dan diriku itu hanya milik-Nya,,, Yang
Menciptakannya pun jika menginginkan dengan mudah mengambil semuanya,,, semua
yang ada pada dirimu dan diriku,, jadi sudahlah ya aku akui memang kau hebat
dan sempurna”
Langit :”Oh tentu, haruslah kau akui memang aku lah
yang lebih hebat dan Sang Pencipta lebih menyayangiku,,, akan ku buktikan
padamu, bahwa apa yang aku katakan itu memang benar”
Langit :” Bulan, bintang kemarilah”
Bulan
& bintang : “what’s up”
Langit :” apa yang kau lakukan sehari-harimu”
Bulan
:” aku selalu berdzikir dan bersyukur
sepanjang hariku tak peduli siang dan malam, dan bintang selalu menyinariku
agar penduduk bumi tak kegelapan di kala malam datang”
Bintang : “ya benar apa yang di katakan bulan, akupun
tak lupa selalu berdzikir dan menyinari bulan sebagai mana apa yang di
katakannya”
Tiba-tiba awan datang :”wah lagi pada ngapain nih?
May i join???”
langit :”kebetulan sekali kau muncul, ceritakan
pada kami(sambil melirik bumi) tentang kegiatanmu”
Awan :
“aku??? Ya biasalah,,, apa yang aku lakukan semata-mata hanya untuk bumi, pohon
yang kekeringan selalu mengharapkan hujanku, manusia pun selalu begitu, tak
lupa di sela-sela waktuku ku sempatkan terus berdzikir”
Langit :”bagaimana
bumi, sudahkah kau tau akulah yang terhebat karna apa yang aku miliki begitu
sempurna”
Karna merasa di rendahkan bumipun meluapkan emosinya
Bumi
:”heyyy memangnya kau saja yang
memiliki semua itu, lihatlah pada diriku aku mempunyai lautan yang luas, jika
tak ada lautan apakah awanmu mampu menghujaniku? Akupun mempunyai gunung yang
kokoh, pepohonan yang indah, bunga-bunga dan kota kota yang sangat besar, aku
punya bangunan yang menakjubkan, tugu monas yang sangaaaattt tinggi, aku punya
padi, dan aku punya manusia yang selalu merawat menjaga apa yang ada pada
sekelilingnya.
Babak III
Mendengar kata Manusia di
sebutkan langit tiba-tiba menertawakan apa yang bumi katakan
Kembali langit memanas-manasi bumi :”yaaah manusia
itu hanya bisa merusak”
Bumi : “jangan kau katakan itu langit, tanyakan
pada bunga-bunga di sana atas perbuatan manusia jika memang kau tak percaya”
Bumi :”hay
bunga apa kabarmu hari ini”
Bunga :”baik sekali, aku sangat senang manusia
telah memberiku air setiap pagi dan sore datang, dia memberiku pupuk, jika ada
labah ia segera mengusir dariku, sungguh kasih sayang yang indah”
Bumi :”apa
kau dengar langit, begitu baik manusia”
Langit
:”apanya yang baik, begitu saja baik,
manusia kan yang selalu mengeluh atas kehadiran dariku, jikalau hujan datang ia
mengeluh, panas datang ia pun mengeluh apa baiknya orang selalu mengeluh dan
mengeluh”
Bumi :”jangan
sekali kali kau hina manusia”
Langit :”sudah ku katakan aku tak menghina dan
menyombongkan diri, aku berkata apa adanya,,,”
Ketika bumi dan langit
sedang berbincang sambil berjalan Tiba tiba ada setengah pohon yang menangis,,,
Pohon :”huhuhuuuu
sakit sekali hatiku”
Bumi :”what
happen with you????”
Pohon
:”manusia telah memotongku, mereka benar
benar kejam,pasanganku ia tumpas tak berbekas, anak-anakku pun di tumpaskan tak
tersisa, kini hanya aku sendirian, kesepian, padahal aku memperbolehkan mereka
menebangku, tapi tak semuanya karna akupun ingin menjaga mereka agar tak
terkena banjir”
Bumi diam dan langit pun senang
Gunung :”aku
tak kuat lagi, manusia jangan kau rusak tubuhku jangan kau ambil banyak
pasirku, silahkan kau ambil tapi jngan kau ambil semuanya, sesungguhnya aku tak
kuat menopang tubuhku ini, aku tak mau merobohkanku, aku tak mau menyakitimu”
Mendengar rintihan gunung
langit hanya melirik bumi sambil tersenyum sisnis,,,
Lautan :”
awan kemana yah?”
Langit :”kau mencari awan laut??? Apa kau
membutuhkannya???”
Laut :”ya aku membutuhkannya agar dia
memberikan air pada apa yang ada di muka bumi, kasian hewan hewan, tumbuh
tumbuhan dan pohon pohonan sangat membutuhkan air, yah walaupun manusia kadang
selalu membuangku tapi ku tetap rela karna tidak semuanya begitu, aku lebih
memetingkan manusia yang menggunakanku untuk berwudlu”
Bumi :”
ingat langit, tak semuanya manusia sama”
Langit menjawab dengan
sinisnya:” yah yaah tapi tetap sajalah lebih banyak yang merusak alammu
sendiri”
Bumipun menunjukkan bangunan yang ada di bumi
“lihat indahnya bangunan yang ada pada diriku”
Bangunan
:”aku senang sekali manusialah yang
menciptakan keindahan pada diriku, sehingga manusia juga yang memujiku, aku
senang sekali mereka merawatku, membersihkanku,jika ada sesuatu yang rusak
segera ia membenahi sehingga aku kembali sempurna”
Padi
:”benar manusia memang baik, ia
selalu memberiku pupuk pupuk yang terbaik, akupun di rawatnya terkadang ia
mendampingiku sampai-sampai membuat gubug kecil demi menjagaku”
Langit :”yaah tapi tetap saja banyak kekurangan
yang kau punya bumi, tak semua penghunimu baik, buktinya lihat pohon yang
menangis, gunung yang merana, walaupun kata bangunan dan padi dia baik tetap
saja ada buruknya, coba aku, semuanya indah ,semuanya berdzikir,,, perfect”
Bumi :”Langit!!! Cukup. Aku tak rela kau hina
manusia, kau tau Nabi Muhammad SAW beliau adalah manusia yang sempurna.dan
beliau juga Kekasih sang Pencipta Kita??”
Tiba-tiba Tanah menimpali
Tanah :”benar jangan kau hina terus teman-teman
kami ataupun manusia, karna ada satu manusia yang sempurna dan sangat mulia
beliau adalah Nabi Muhammad SAW, dan perlu kau ketahui para mujahid para
pembela islam semuanya berada pada tubuhku , darah mujahidnya meresap pada
diriku, langkah-langkah Muhammad pun selalu berada padaku, beliau manusia,
manusia sempurna, manusia Mulia, jangan pernah kau hina lagi manusia dan bumilah
yang memilikiku”
Dalam seketika bumi terharu
atas pembelaan tanah, dan langitpun luluh tiba-tiba ia tak berdaya dan langsung
meminta memohon kepada Sang Penciptanya.
“Ya Rabb ampunilah diriku, ampunilah diriku Izinkan
Muhammad berada pada ku walau hanya sekejap, aku mohon ya Rabb,,, aku begitu
menginginkannya, Beliau manusia sempurna dan memanglah Beliau kekasihmu” Doa
langit,,,
Melihat langit tak berdaya
menangis tersedu-sedu bumipun merasa bersalah dan berkata:”sudahlah langit,
sudah ku katakan kita semua hanyalah Ciptaan-Nya marilah kita bersama-sama,
bersatu dan bekerja sama demi kepentingan semua”
Dan dari situlah kemudian Nabi
Muhammad SAW isra mi’raj menuju langit dan langitpun menyadari kesalahannya dan
begitu senang karna Nabi Muhammad SAW telah menginjakkan kaki Pada diri-Nya”
Singing Together
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat ku tatap wajahmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukecup tanganmu
Tiada kata yang dapat aku ungkapkan
Hanya tuhan saja yang tau
Ya Rasulallah ya Habiballah
Tak pernak ku tatap wajahmu
Ya Rasulallah ya habiballah
Kami rindu padamu
Ku tau cintamu kepada umat
Ummati,,, ummati,,,
Ku tau bimbangnya kau kepada kami
Syafaatkan kami,,,,
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat ku tatap wajahmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukecup tanganmu
Tiada kata yang dapat aku ungkapkan
Hanya tuhan saja yang tau
Ya Rasulallah ya Habiballah
Tak pernak ku tatap wajahmu
Ya Rasulallah ya habiballah
Kami rindu padamu
PGSD STKIP NU INDRAMAYU
Penulis
Dhechamidah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar